Home » , » Seni Rupa Indonesia di Museum Oei Hong Djien

Seni Rupa Indonesia di Museum Oei Hong Djien

Written By Anton Satria on Rabu, 25 April 2012 | 08.58

Museum dengan koleksi lebih dari 2000 lukisan milik kurator Oei Hong Djien kini dibuka untuk kalangan yang lebih luas. Museum dibuka di Jalan Jenggala, Magelang. Lihatlah sekilas karya lima maestro seni rupa modern Indonesia: Affandi, Hendra Gunawan, S Soedjojono, Soedibio dan Widayat. Monalisa Indonesia, lukisan telanjang dan cerita di baliknya. Oei Hong Djien menjelaskan mengenai lukisan Affandi. Oei mengenal baik Affandi dan banyak belajar mengenai lukisan dari sang maestro.
Lukisan ini berjudul perempuan dan domba, karya Soedibio. OHD menyebutnya sebagai Monalisa Indonesia karena keanggunannya.
Lukisan Hendra Gunawan yang berjudul Penari topeng Cirebon. Istri Hendra Gunawan berpose di samping potret diri suaminya. Oey tidak menjual satupun lukisannya. Dia ingin semua bisa dinikmati oleh publik. Museum ini menempati bekas gudang tembakau. Sketsa karya pelukis Hendra Gunawan. Meski tak punya nilai ekonomi, sketsa ini turut dipamerkan karena punya nilai seni dan sejarah yang tinggi. Seorang pengunjung berada di dalam museum OHD pertama. Oei Hong Djien punya tiga museum di Magelang. Museum pertama berisi koleksi seni modern sedangkan museum kedua khusus karya kontemporer.
Seorang pengunjung mengamati lukisan Sudjojono. "Konon model lukisan ini adalah istri kedua Sudjojono, Ros Pandanwangi," kata Oei. Lihat foto selanjutnya untuk melihat foto Ros saat ini. Istri Soedjojono, Ros Pandanwangi (kanan) dan putri mereka, Maya (kiri). Suasana pameran di museum ketiga OHD. Museum ini memajang karya lima maestro Indonesia. Istri Soedibio, Saitem, berpose di depan karya suaminya. Dua pengunjung menikamti lukisan karya Soedibio. Lukisan ini berasal dari era tahun 60-an dimana Soedibio masih punya unsur keras dalam lukisannya. Salah satu sudut museum kedua Oei Hong Djien yang berisi karya kontemporer buatan para seniman muda. Pintu masuk ke museum pertama. Museum ini dibuka untuk publik dengan perjanjian terlebih dahulu. Sepanjang 2011, museum dikunjungi oleh lebih dari 2000 orang. Letty Surjo, Direktur Musium OHD di depan lukisan Hendra Gunawan. Bagian luar dan teras museum ketiga OHD dihiasi karya seniman kontemporer. Salah satunya adalah karya Entang Wiharso ini. Setiap tegel di museum ketiga OHD dibuat oleh seniman yang berbeda. Di dalam kamar. Lukisan telanjang karya Affandi yang menunjukkan gairah. Karya ini dibuat tahun 1944.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2012. @Anton_Kisya - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger